Rupiah Berpotensi Menguat Saat Indeks Dolar AS (DXY) Yang Terus Melemah
SAREKAT – LIPUTAN, Dikutip dari LSEG Data & Analytics dan CNBC rupiah menguat selama tujuh hari beruntun sejak 15 hingga 23 Mei 2025. Bahkan jika dilihat dari titik terlemahnya pada tanggal 9 April 2025 rupiah telah menguat sebesar 3,82% yakni dari Rp 16.860/US$ hingga ke level Rp16.215/US$.
Hal ini semakin diperkuat karena DXY yang terus mengalami depresiasi dan hingga 26 Mei 2025, berada di angka 98,78 atau terkoreksi 0,33%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo baru saja mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 BPS menjadi 5,50%. Selain inflasi dan pertumbuhan ekonomi, rupiah pun jadi pertimbangan dalam penentuan BI rate.
Head Of Treasury & Finansial Institution Bank Mega, Ralph Burger pun juga menyampaikan potensi DXY yang terus ditinggal investor karena Donald Trump kembali membahas soal tarif dagang. Ketika DXY terus tertekan, maka rupiah pun berpotensi kembali mengalami apresiasi.