OtoSirkel

Gk Zaman Ngejulidin S1 Dagang, Tetangga Gk Bakal Kasih Makan Kalau Nunggu Kerja Layak

SAREKAT – OTOSIRKEL, Masih banyak masyarakat kita yang memandang pekerjaan hanya dari status dan penampilan luar. Kalimat seperti “S1 kok dagang?” atau “Kuliah tinggi-tinggi kok kerjanya serabutan?” masih sering terdengar, seolah pendidikan tinggi otomatis harus diikuti oleh pekerjaan yang bergengsi secara sosial.

Padahal kenyataannya jauh lebih kompleks.

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi. Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan S1 masih tergolong tinggi dibanding lulusan SMK atau SMA. Ini menunjukkan bahwa tidak semua lulusan sarjana dapat langsung memasuki dunia kerja yang dianggap “layak” menurut konstruksi sosial: kerja kantoran, gaji tetap, dan jabatan formal.

Sementara itu, realitas ekonomi memaksa banyak lulusan untuk segera mencari nafkah, apapun bentuknya—berdagang, menjadi driver online, membuka usaha mikro, atau bekerja di sektor informal lainnya. Ini bukan bentuk kemunduran, tapi bentuk adaptasi terhadap sistem yang belum sepenuhnya adil dan merata.

Kita sering lupa bahwa bekerja adalah bagian dari bertahan hidup. Dan tidak ada yang keliru dengan itu. Menunggu pekerjaan “layak” sambil menolak pekerjaan yang tersedia justru bisa berujung pada keterpurukan ekonomi pribadi. Terlebih lagi, penghakiman sosial terhadap pilihan kerja seseorang justru menambah beban psikologis yang tidak perlu.

Bekerja di sektor informal bukan berarti gagal sebagai sarjana.

Dagang atau membuka usaha justru menunjukkan kemandirian dan ketahanan ekonomi. Pendidikan tinggi bukan hanya untuk memperbesar peluang kerja, tetapi juga membentuk mentalitas pembelajar dan problem solver—termasuk ketika realitas tidak sesuai ekspektasi.

Dan yang paling penting tetangga tidak akan memberi makan hanya karena kita sedang “menunggu pekerjaan yang layak”. Maka, berhentilah menghakimi, dan mulailah menghargai semua bentuk kerja yang jujur dan produktif.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *