Kampus

Alasan gk relevan nya lagi organisasi kampus di tahun 2025

Jika kita berbicara tentang organisasi kampus yang sekarang mungkin sudah tidak relevan lagi bagi Gen Z, beda halnya dengan generasi millenial yang ke atas, sudah pasti jawaban mereka adalah sangat penting berorganisasi itu. Karena disitu adalah salah satu bentuk dinamika terbaik yang akan terbentuk suatu hari nanti dan hal-hal yang hiperbola lainnya.

Namun, berbanding terbalik dengan Gen Z yang persepsi mereka terhadap organisasi kampus itu hanya buang-buang waktu saja dan kata mereka mending turu lah, mending kupu-kupu lah, serta segala mendang-mending yang lainnya jadi hal yang lebih berfaedah timbang ikut organisasi.

Adanya hal itu jelas menampakan fenomena yang unik, yakni runtuhnya kejayaan organisasi kampus di kalangan mahasiswa. Bukti yang dapat dilihat ialah turunnya antusiasme yang signifikan dari mahasiswa nya untuk bergabung ke organisasi kampus. Bahkan hanya sekedar ikut event-event yang diselenggarakan oleh organisasi kampus saja malas.

*Adanya Orientasi yang bergeser secara signifikan*

Berkembang nya kapitalisme dan industrialisasi ternyata semakin mendarah daging di benak masyarakat umum. Makin hari masyarakat semakin semakin terpukau pada realistas yang ada di duniawi seperti harta, tahta, raisa, mba Rara. Dan di sisi lain pun ideologi ini juga membuat kita semakin meninggalkan nilai-nilai filosofis dan spritual dalam memaknai kehidupan secara mendalam.
Lebih jauh lagi pola pikir materialisme tersebut juga menancapkan pengaruhnya di berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali dinamika para mahasiswa dalam mengatur jam gabutnya. Pergeseran nilai dan pola pikir ini semakin jelas orientasi materialis seperti uang dan karier yang menjanjikan. Karena nya banyak mahasiswa yang
berpindah haluan untuk mengisi aktivitasnya dengan program-program magang workshop dan bootcamp skill. Kalah dengan narasi-narasi finansial freedom dan fafafufu lainnya.

*Ormawa harus menemukan jati dirinya lagi*

Masalah yang paling utama adalah menjadikan organisasi kampus untuk kepentingan politik saja, seperti kebutuhan massa dan tidak jelas nya tujuan dan visi misi yang sudah di buat. Hal ini lah yang membuat organisasi kampus itu sepi dan lebih bosan nya lagi ketika perkaderan berjalan, apa lagi membahas sejarah pergerakan mahasiswa itu yang dibanggakan fafifufu nya cuma tahun 1998 doang, gk’ ada tuh pergerakan mahasiswa yang benar-benar murni di zaman ini, semua demo itu pesanan, maka nya masyarakat atau mahasiswa yang tidak ikut organisasi itu jenuh. Minimal balik lagi lah ke visi misi dan tujuan awal dibentuknya organisasi itu. Dan lebih buruknya lagi cuma di jadikan ajang taruhan pemilu musiman ketika pemilihan umum di mulai.

Organisasi Mahasiswa itu harusnya yang diajarin skill dan inovasi ilmu pengetahuan yang bisa menunjang kedepannya, bukan cuma sekedar demo bayaran atau jadi penjilat penguasa. Buruknya lagi disitu masa ketika sudah lulus kuliah cuma diajarin cara mendekat ke penguasa doang, hal itu lah tumbuh nya nilai-nilai pragmatis di kalangan mahasiswa yang ikut organisasi kampus dan hal itu juga yang membuat jijik bagi mereka yang berpikir dengan penuh kesadaran.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *