Terminal

Terjebak “Mangu Fourtwnty” Vibes Nuansa Senja, Padahal Suara Lonceng Dan Adzan

SAREKAT, TERMINAL – Siapa yang tak kenal Fourtwnty dengan lagu-lagunya yang bernuansa senja itu banyak memikat hati anak-anak muda di dunia maya. Lagu yang selalu menceritakan keadaan sore hari menjelang matahari terbenam dengan nada-nadanya yang di ciptakan penuh hangat dan kadang suka menimbulkan harapan dan ketenangan diri.

Namun, berbeda dengan lagu yang akhir-akhir ini naik ke permukaan algoritma, yang berjudul “Mangu” padahal lagu ini menceritakan tentang seorang yang tiba-tiba mau pindah agama tapi masih saling mencintai satu sama lain.

Berbeda dengan orang-orang yang memaknai lagu ini cuma dari nada nya saja, yang mentang-mentang bernuansa senja, tapi di setel terus-menerus tanpa tau makna yang terkandung. Terus ada lagi yang sok-sokan galau, padahal yang beda perasaannya, bukan agama nya.
Lagu ini di angkat dari kisah nyata seperti ini cerita nya:

Kisah sahabat yang menginspirasi bersama menciptakan lagu ini.
Mereka sudah menikah sekian tahun,sampai akhirnya di suatu malam yang hening salah satu dari mereka dengan sangat sadar mengatakan kenyataan yang pahit.
“Papa,aku ingin pindah agama”.
Langit seakan runtuh malam itu. Hatinya termangu dan tertegun tanpa bisa berkata apa apa. Ini tentang apa yang diyakini. Ego dan air mata kita jatuh bersama.
Mungkin berdamai dengan apa yang kini terjadi adalah kunci masalah ini.
Jujur pasti tidak akan mudah untuk aku beranjak dari rumah ini. Sekali lagi ini soal hati bukan tentang apa yang kita yakini.
Gila! Tak masuk logika.
Kau menggenggam dalam doa dan aku menadahnya di atas sajadah.
Jangan paksakan fahamku kini tertuju.
Siapa yang tau? Siapa yang mau? Kini
Kau disana! Dan kini aku diseberangmu.
Cerita ini sulit di cerna, kisah kita sulit di terka. Kini kita berbeda arah kiblatnya.

Berat rasanya untuk menerima, khusus bagi mereka yang beda agama tapi saling mencintai, gk tau juga rasanya konflik di keadaan seperti itu. Lirik ini terlalu jahat bagi yang saling mencintai tapi beda agama, perbedaan ini antara Adzan dan Lonceng, antara tasbih dan kalung rosalia. Yang kita tau resikonya tapi malah memilihnya, karena ini adalah tembok tertinggi dalam mencintai.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *