Tagar di X #KaburAjaDulu, adalah bentuk kekecewaan terbesar terhadap negara
Banyak generasi muda yang pindah ke luar negeri demi mendapatkan sebuah pekerjaan dan hidup yang layak. Sebuah ketidakpastian hidup di negri sendiri. Data Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat pada tahun 2019 – 2022 sebanyak 3,912 beralih menjadi warga negara Singapura, sebagian besar berusia produktif 25-35 tahun dimana umur ini adalah usia produktif untuk bekerja di negri sendiri.
Munculnya pagar ini karena rasa tertekan akibat kondisi pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari di dalam negeri yang menjadi pemicu utama.
Bagaimana tidak hidup di negeri sendiri yang tidak ada kepastian sama sekali malah menjadi bumerang bagi anak muda sekarang, apa lagi pengangguran yang tercatat sebanyak 7.465.599 dan itu yang baru terdata saja, sementara jumlah mereka yang tidak terdata jauh lebih banyak. sedangkan negara tidak hadir untuk menyelesaikan masalah ini.
Mencari pekerjaan di Indonesia tidak lah mudah dengan segala macam persyaratan kerja yang kadang tak masuk akal, sedangkan gaji pun jauh dari kata layak. Belum lagi potongan-potongan pajak dan lainnya yang harus menguras kantong lebih banyak. Fasilitas umum yang tidak memadai sedangkan pajak sangat tinggi, kualitas pendidikan yang jauh dari kata layak, menjadi penanda bahwa negara gagal dalam melayani rakyat nya.
ketika masa depan di dalam negeri terasa suram, banyak generasi muda berpendidikan yang memilih untuk “kabur” ke luar negeri. Tidakkah ini justru merugikan negara dengan kehilangan potensi-potensi anak muda?
Fenomena ini juga berkaitan erat dengan pengelolaan negara yang buruk, yang menyebabkan banyak industri manufaktur dan tekstil di Indonesia mengalami gulung tikar.
Ini menandakan bahwa ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja dan perlu disikapi secara serius oleh penyelenggara negara.