Sosok

Sosok Squidward adalah kita

Pekerja upah murah yang dieksploitasi: pemuda yang tak pernah bisa mewujudkan impian nya, Squidward, adalah representasi dari kelas pekerja, sekaligus kelas menengah yang mengalami penindasan sistemik.

Di lihat dari kondisi sekitar nya pun juga tidak bagus-bagus amat misalnya tetangga yang annoying, bos yang brengsek, serta teman yang old-money yang tone-dealf banget. Menghadapi situasi yang pelik sekali secara sosial dan institusional membuatnya tertekan setiap hari, sama seperti kita, tapi hebat nya Squidward ia bisa bertahan sampai kini. Yaa mau gimana lagi apa lagi selain bertahan hidup.

Kondisi yang dihadapi Squidward bukanlah hal tabu atau sekedar fiksi belaka. Namun kenyataan inilah yang dihadapi oleh pemuda Indonesia yang mengalami fase keterpurukan serupa. Tercekik pajak, upah yang rendah, biaya pendidikan yang tinggi, persaingan kerja semakin ketat dan lapangan kerja yang mengikis dan pemerintah yang gk kompeten dalam bidangnya.

Ketidakberuntungan kelas menengah seperti Squidward adalah kelompok yang rentan miskin tapi sulit sejahtera. Dan sisanya kelas ini tidak diperhatikan oleh pemerintah. Semua apa-apa serba sendiri, tidak dapat bansos atau sekedar relaksasi kebutuhan rumah tangga dan bahan pokok lainnya, tetapi penarikan pajak dibebankan kepada kelompok kelas menengah ini.

Ia memang mengalami situasi yang serupa karena sering sekali pemerintah tidak turun tangan ketika ia mengalami kejadian buruk. Rumah nya pun kerap hancur karena Spongebob dan Patrick, ia juga sering mengalami kecelakaan kerja akibat lembur kerja yang tak di bayar.

Dalam batin nya “Namanya juga pemerintah” yang memang sudah hafal dan memutuskan untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri.

Dan demi untuk melarikan diri dari realitas Semenjananya ia melakukan kompensasi dengan bermain klarinet yang ia mainkan tiap hari nya. Sekedar mencoba menjaga kesehatan mental dan kewarasan di era sekarang dan merawat impian nya sejak kecil walaupun ia tahu sangat sulit untuk diwujudkan dalam kondisi yang penuh tekanan.

Kehidupan nya sibuk dengan penuh penderitaan. Hidup hanya untuk hari ke hari saja, sampai tak punya waktu untuk berlatih lagi, hari-hari nya dipenuhi dengan tekanan. Akibatnya skill permainan klarinet Squidward tak pernah berkembang. Bukan nya ia tak mempunyai talenta, tapi waktunya habis untuk bekerja seharian.

Apa yang membuat Squidward bertahan? Mungkin angan-angan tentang dunia ideal itu ada, mungkin juga karena mimpinya atau hal-hal abstrak lainnya yang secara nyata tak bisa diwujudkan akibat adanya sistem yang mencekik buruh.

Tapi Squidward selalu punya harapan, ia tak selalu pesimis. Maka dari itu ketika ia mengalami ketertindasan, ia kerap kali melakukan perlawanan meski banyak gagalnya dan setidaknya ia telah mencoba.

Ia telah menginspirasi banyak orang atas kepercayaannya atas harapan. Bahwa dalam hidup yang seperti Kaskus mampat ini, kita, sebagai manusia harus selalu memperjuangkan nya.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *