Liputan

Pasar Rau di relokasi, Niat Baik Menata Pedagang, Tapi Ngutang ke Bank

SAREKAT – SERANG, Pasar Rau adalah pasar dari segala induk yang ada di Kota Serang. Karena segala kelengkapan bahan makanan, pokok ada disana, bahkan orang jauh dari Pandeglang atau Lebak pun kadang mencari bahan pangan mentah ke Rau. Namun dari segala pusat perbelanjaan yang ada di pasar Rau selalu menimbulkan kemacetan dan bau sampah yang menumpuk di pinggir jalan atau di dalam pasar nya, hal ini membuat Pemkot serang berinisiatif untuk merelokasi pedagang-pedagang di pasar Rau.

Pada 29 Juli 2025 pasar Rau di tertibkan dengan menggusur sebagian pedagang dan berjanji akan direlokasi dengan lebih baik. Niat ini baik agar seluruh pengguna jalan dan pedagang di pasar rau bisa tertib dan teratur, terutama sampah-sampah yang menumpuk setiap hari nya di jalan.

Banyak warga dan netizen mengapresiasi langkah yang di ambil oleh walikota serang ini karena berani menata pasar yang jadi pusat perbelanjaan bahan pangan. Bahkan selain menertibkan pedagang pasar rau, pun ia menertibkan pedagang yang ada di stadion Maulana Yusuf Serang. Banyak nya para pedagang liat di stadion membuat kemacetan parah tiap hari nya, terutama pada sore hingga malam hari. Apa lagi disitu kan dekat dengan rel kereta yang jika kereta datang bakal menimbulkan kemacetan, sudah di ada pintu rel, lurus lagi kesana ada lampu merah, bagaimana tidak semrawut di sekitaran Ciceri.

Balik lagi ke pasar rau, kita mengapresiasi langkah yang di mulai oleh walikota serang ini karena niatnya untuk memperbaiki kualitas pasar yang ada di serang.

Namun, kabar yang tidak enak malah datang, biaya untuk merelokasi pasar rau malah ngutang ke bank. Lagi-lagi pemerintah Nge-prank warganya lagi, banyak pihak yang mempertanyakan apakah Pemkot Serang tidak punya biaya untuk merelokasi pasar sehingga malah harus ngutang ke Bank?

“Kalau pinjam di bank bunganya lebih murah. Saya tidak mau bangunan lama, takutnya bahaya. Saya ingin dari nol dibangun sesuai dengan konsep,” kata Budi, di kutip dari IdnTimes, Senin (18/8/2025).

Karena menurutnya kebutuhan anggaran buat pembangunan pasar rau itu harus ada 200 – 300 milliar, dan itu tidak bisa ditanggung sepenuhnya oleh APBD Kota Serang.

Memang sudah lama aspirasi ini muncul dari masyarakat untuk bisa merekomendasikan pasar rau agar lebih baik lagi. Tapi kalau ujung-ujungnya ngutang ke Bank buat membenahi pasar rau, otomatis pedagang lagi saja yang suru bayar. Masalah kaya begini yaa masalah klasik saja buat nunjukin kalau Pemerintah Kota Serang peduli sama masyarakat.

Melihat Laporan APBD Kota Serang Per – 2025

Di kutip dari serangkota pada Tahun Anggaran 2025 hingga akhir Semester I mencapai 52,66 persen. Namun anggaran APBD 2025 lebih banyak dilakukan untuk belanja pegawai yang nilainya mencapai Rp396,16 miliar dari pagu Rp807,02 miliar (49,09%) yang paling kecil adalah Belanja Lainnya (termasuk hibah dan bantuan sosial): Rp24,35 miliar dari pagu Rp60,09 miliar (40,52%).

Jumlah ini seharusnya cukup untuk merelokasi pasar rau melalui APBD kalau saja belanja pegawai bisa kurangi dan kebutuhan tidak penting lainnya.

Mendengar kabar ini kalau pemerintah Kota Serang bakal ngutang ke Bank buat membenahi pasar rau banyak netizen yang menyayangkan sikap Budi-Agis Walikota serang ini yang ujung-ujungnya bakal masyarakat lagi saja yang suruh bayar.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *