Muhammad Sulaeman Harsono Alias Haji Bolot Sosok Pelawak yang Punya Identitas Tersendiri
SAREKAT – SOSOK, Pria kelahiran 5 Maret 1942 sosok yang sering di sapa Haji Bolot yang menjadi tokoh komedian sering terlihat di layar kaca tv kita. Komedian yang mempunyai identitas tersendiri dalam melawak para penonton, lawakan nya tidak pernah tergerus oleh jaman sampai sekarang pun orang-orang masih terhibur dengan tingkah lakunya ketika berada di panggung komedi.
Karier nya sebagai pelawak tak pernah meredup karena sifatnya yang dermawan dan tidak berambisi untuk mendapatkan panggung. Setelah setengah abad berkarier menjadi pelawak pertama kali tampil, pria kelahiran 1942 ini memilih nama Bolot sebagai nama panggungnya.
Bahan lawakan nya tidak pernah mengikuti satir-satir politik atau hal-hal receh yang sedang trend, seperti sekarang ini yang cuma trend sebentar, setelah itu hilang di telan bumi. Justru pelawak legendaris seperti Haji Bolot ini mempunyai identitas nya tersendiri untuk bisa menghibur penonton.
Yang kita tahu sekarang banyak para pelawak atau stand up comedy yang membosankan seolah tak punya banyak bahan untuk menghibur para penonton, lucunya hanya sekedar mengikuti trend saja yang padahal trend itu hanya bertahan paling lama juga sebulan. Seharusnya kita bisa mencontoh Haji Bolot yang bagaimana cara menjadi pelawak pas saat dia muncul saja penonton sudah ketawa terbahak-bahak, padahal belum ngomong sama sekali. Yang terjadi sekarang bahan-bahan lawak hanya sekedar satir-satir politik yang basi yang kadang disalahgunakan oleh pejabat juga yang sedang mencari panggung.
Kenyataan memang bicara lain karena itu hanya sekedar hiburan semata, sebagai pelawak juga harusnya mempunyai kearifan lokal agar dirinya tidak habis tergerus zaman, perkembangan jaman yang cukup pesat tidak membuat seseorang punya identitas sendiri, malah yang ada kehilangan identitas dan akhirnya tidak ada panggilan job masuk lagi.
Pentingnya Kearifan Lokal bagi pelawak
Kearifan lokal disini yang dimaksud adalah pengetahuan, praktik, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu komunitas atau masyarakat lokal. Yang mencakup dari berbagai aspek kehidupan termasuk perilaku, cara pandang yang jelas dalam menentukan materi dan kepercayaan budaya.
Namun yang terjadi sekarang menjadikan orang lain sebagai bahan empuk untuk ledekan dan dijadikan materi lawak, bahkan kadang menjadikan aib seseorang itu jadi bahan lawakan. Dan yang di bahas pun itu-itu saja tidak ada materi baru yang menjadi pondasi untuk jadi bahan lawakan.
Kita bisa lihat haji bolot yang menjadikan dirinya sebagai objek lawakan empuk untuk bahan materi dan tidak menyinggung banyak orang. Bahkan ia melawak sampai satu jam pun orang tidak pernah berhenti ketawa ngakak. Padahal jika kita perhatikan lawakan dan gestur haji Bolot tidak banyak yang digerakkan, ia hanya berpura-pura menjadi bolot saja, orang ngomong kemana, ia jawabnya kemana itu yang bisa dijadikan bahan, padahal setiap syuting juga bahan lawakan haji bolot itu-itu saja, tapi anehnya kenapa semua orang bisa tertawa lepas bahkan sampai setengah jam tiada henti, jika tak di jeda untuk iklan pun orang bisa keluar ruangan karena kesakitan menahan tawa.
Maka, jika ingin karier kita melejit di dunia komedi, kita harus mempunyai identitas tersendiri agar orang lain bisa kita jebak dan kita tak terduga mau ngelawak apa.