Terminal

Menepis Anggapan “Ko Lu Dirumah Mulu” Dengan Analogi Kendaraan

SAREKAT, TERMINAL – Memang kadang menjengkelkan ada orang yang berkata “kenapa sii dirumah terus, betah banget” “ko lu dirumah aj sii gk kemana-mana”. Ingin rasanya jika ada yang berkata seperti itu mau “ngejitak” langsung. Apa lagi dengan kondisi yang seperti sekarang ini, yang entah gk tau arah kemana lagi. Harusnya pernyataan seperti itu tak patut di lontarkan pada orang yang memang lagi mencari arah dan tujuan hidupnya. Lagi pula mereka yang berbicara kaya gitu mana bisa merasakan saat hidup lagi gk punya arah dan kosong melompong kaya begini.

Pernyataan ini harusnya sudah menjadi kuno dalam pergaulan dan basa-basi, mana kita tau mental orang itu memang lagi down atau tidak nya. Siapa tau orang itu sedang istirahat dan rehat sejenak dari pikiran dan tubuhnya yang lelah. Menjaga kondusivitas tubuh dan pikiran bukan lah yang mudah, apa lagi ketika sedang “nganggur”. Omongan-omongan yang seperti ini harusnya di buang jauh-jauh jika kita hanya pengen pamer pencapaian sama orang yang lagi nganggur.

Bisa kita ibaratkan tubuh kita ini seperti kendaraan yang jika di hidupkan pasti mempunyai tujuan dan arah yang bakal di tuju. Jika tidak dinyalakan kendaraannya berarti lagi gk kemana-mana, sesimpel itu kan?
Dan jika kendaraan itu melaju kencang berarti tujuan yang ingin didatangi itu harus secepat mungkin untuk sampai. Tapi ini semua bukan tentang kendaraan yang melintas di jalan ketika di hidupkan, kita semua mempunyai masalah dan urusannya masing-masing.

Tak perlu kita harus memperlihatkan bahwa kita ini habis kerja, pencapaian kita itu begini begitu, kita gk tau ketika kalian berbicara pencapaian dan pekerjaan di depan orang yang lagi “nganggur” hati dan perasaannya itu sebenarnya nyesek, keliatannya aj ketawa-ketawa, senyam-senyum, tapi ini bagian dari attitude dan etika jangan semua dinormalisasikan pernyataan dan omongan tersebut.

Saya juga tau orang yang seperti itu haus validasi karena memang di tempat kerja nya jarang di apresiasi atas kinerjanya, maka nya orang-orang seperti itu jika di luar menceritakan pekerjaannya pada orang-orang. Dan hanya sekedar ingin tau bahwa ia lebih tinggi standar sosialnya atau tidak, makanya ngomong kaya begitu.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *