Idealisme dan relevansinya dengan kontemporer
Memiliki idealisme di zaman sekarang adalah suatu hal yang mustahil untuk bisa bertahan. Di tengah-tengah arus perubahan yang begitu cepat dan kompleks, kita harus memiliki prinsip dan nilai yang kuat agar dapat menjadi penjaga diri dari pengaruh negatif dan membantu kita tetap fokus pada tujuan dan cita-cita.
Idealisme bagi seorang pemuda di zaman ini adalah suatu keniscayaan yang kadang di anggap tidak penting keberadaannya.
Pengertian idealisme itu sendiri adalah suatu pandangan hidup atau filsafat yang menekankan pentingnya ide, nilai, dan prinsip dalam kehidupan. Idealisme berfokus pada apa yang seharusnya atau apa yang diinginkan, bukan pada apa yang ada atau apa yang nyata.
Pandangan idealisme ini berfokus pada mempertahankan identitas diri dalam menghadapi berbagai pengaruh dari luar, memiliki idealisme dan kedirian artinya kita mempertahankan identitas diri dan tidak terbawa oleh arus yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita.
Namun jika kita merujuk pada pengertian nilai itu sendiri, nilai artinya konsep yang digunakan untuk menggambarkan pentingnya, kepentingan atau signifikansi sesuatu. Artinya kita tahu bahwa prinsip, kualitas dan ukuran adalah sifat, patokan atau standar yang bisa kita bandingkan untuk mengukur sesuatu.
Idealisme dan nilai menjadi satu kesatuan yang mendalam jika di satukan. Jika kita mengerti nilai kita akan mengerti kejujuran, kerja keras, kepedulian, kebebasan. Karena nilai adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan pentingnya, kepentingan atau signifikansi sesuatu.
Sama halnya dengan idealisme jika kita memahami lebih mendalam maka dapat membantu menghadapi tantangan hidup.
Orang yang tidak memiliki nilai dan prinsip akan selalu goyah dan kehilangan identitas diri.
Apakah idealisme masih berlaku?
Idealisme masih berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, meskipun mungkin tidak selalu tampak secara langsung. Berikut beberapa contoh bagaimana idealisme masih berlaku:
1. Perjuangan hak asasi manusia: Banyak organisasi dan individu masih berjuang untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia, seperti kebebasan, kesetaraan, dan keadilan.
2. Gerakan lingkungan: Idealisme lingkungan masih kuat, dengan banyak orang dan organisasi yang berjuang untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
3. Pendidikan dan pengetahuan: Banyak orang masih berpegang pada idealisme bahwa pendidikan dan pengetahuan dapat membawa perubahan positif dan memajukan masyarakat.
4. Keadilan sosial: Idealisme keadilan sosial masih berlaku, dengan banyak orang yang berjuang untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
5. Politik dan pemerintahan: Meskipun mungkin tidak selalu tampak, idealisme masih berlaku dalam politik dan pemerintahan, dengan banyak orang yang berjuang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan mempromosikan keadilan dan kesetaraan.
Namun, idealisme juga menghadapi tantangan dan kritik, seperti:
1. Realisme: Banyak orang yang merasa bahwa idealisme tidak realistis dan tidak mempertimbangkan kenyataan yang ada.
2. Pragmatisme: Beberapa orang yang lebih pragmatis mungkin merasa bahwa idealisme tidak efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Kritik terhadap idealisme: Beberapa orang juga mengkritik idealisme karena dianggap tidak mempertimbangkan kompleksitas masalah dan tidak memiliki solusi yang efektif.
Dalam kesimpulan, idealisme masih berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga menghadapi tantangan dan kritik.