Mendalam

Evaluasi KRL Yang Katanya Emansipasi

Kadang membingungkan juga saat kita naik KRL saat gerbong sedang ramai-ramai nya terutama saat pagi hari atau sore hari karena di jam-jam segitu orang pada berangkat kerja dan pulang kerja. Berdesak-desakan di gerbong kadang bikin kita kurang nyaman karena apa lagi tempat duduk di KRL itu sangat lah terbatas, kalau gerbong sedang rame yaa apa boleh buat kita harus berdiri, iya aja kalau kita pas naik kereta itu cuma turun satu dua stasiun gk bakal kecapean kita berdiri, yaa walaupun harus berdesak-desakan.

Pengalaman saya sering berdiri di kereta itu dari stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rangkasbitung pegal nya bukan main 2 jam harus berdiri, dan yang lebih kesal nya lagi saat itu saya ketika sudah sampai dan naik kereta Lokal Rangkasbitung – Cilegon itu berdiri lagi ahh pengalaman yang sangat menguras tenaga.

GERBONG PEREMPUAN KADANG SEPI
Namun yang paling saya kesal kadang saat berdesak-desakan di KRL dengan lawan jenis, itu yang membuat saya risih, padahal kan sudah ada gerbong khusus perempuan kenapa mesti ke gerbong laki-laki? Masalahnya begini loh yang saya risihkan itu di jakarta tentang kekerasan seksual itu sangat sensitif sekali, bagaimana jika ada orang yang tidak ada niatan begitu dan gerbong sedang ramai-ramai nya tiba-tiba kesenggol lah sama lawan jenis dan tiba-tiba sii perempuan itu mengadu ke security bahwa ia melakukan hal yang tidak-tidak, padahal kan gk sengaja kena dan gk ada niatan juga, harusnya hal seperti ini yang harus di perhatikan lagi oleh pihak KRL. Untuk benar-benar bisa memisahkan antar gerbong laki-laki dan perempuan, ini malah campur aduk, sedangkan kadang di gerbong perempuan itu sepi.
Dan yang paling bikin kesal itu ketika saya coba duduk di gerbong perempuan malah saya di usir suruh ke gerbong laki-laki, alasan saya karena rame di gerbong laki-laki dan tetap saja saya di suru ke gerbong laki-laki, sedangkan yang perempuan malah di gerbong laki-laki.

EVALUASI UNTUK KRL
Tolong lah untuk pihak KRL mestinya bisa di kondisikan hal-hal kecil seperti ini, masa iya hal begini saja tidak kepikiran sama sekali. Bagi saya menggugat KRL itu wajib dilakukan atas dasar ‘kesetaraan’ apa lagi kekerasan seksual sering mengarah ke laki-laki. Iya aj kalau itu benar dilakukan, biasanya kan perempuan suka flying victim, kita gk sengaja kena misalkan eh tapi malah dilaporkan, yaudh kasus lah.

Sejatinya memang saya akui KRL memang bagus untuk kesetaraan karena ada tempat duduk khusus lansia dan ibu hamil, tapi hal seperti itu yang kurang diperhatikan oleh pihak KRL, jika mesti di tambah gerbong khusus perempuan yaa tambah agar tak terjadi fitnah yang tidak-tidak dan mengurangi kekerasan seksual terhadap perempuan.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *