BPS Tunda Publikasi Profil Kemiskinan: Transparansi Dipertanyakan
SAREKAT – LIPUTAN, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penundaan penyampaian rilis profil kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia semester I-2025 yang semula dijadwalkan pada Rabu (18/7) pukul 11.00 WIB.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa penundaan ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan akurasi data yang akan disampaikan. “Kami menyadari semakin lama BPS menyajikan data, maka semakin dijadikan rujukan. Artinya BPS tidak boleh salah karena sedang memfinalkan angka,” ujar Amalia dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (17/7).
Amalia menegaskan, penyelarasan data BPS dengan standar internasional, termasuk dengan data Bank Dunia, menjadi salah satu langkah penting agar kualitas data yang dipublikasikan semakin baik. “Kami ingin data kemiskinan yang kami sajikan kali ini selaras dan akurat,” tambahnya.
Sebagai catatan, penundaan publikasi data bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, BPS juga pernah menunda rilis data ekspor-impor pada Mei 2025 yang kemudian diumumkan pada Juni 2025. “Mengapa? Karena waktu yang hanya 2 minggu tidak cukup bagi kami untuk melakukan double-checking terhadap kualitas data,” jelas Amalia.
BPS memastikan bahwa rilis profil kemiskinan dan ketimpangan penduduk Indonesia semester I-2025 akan diumumkan setelah seluruh proses validasi selesai, demi menjamin keandalan data sebagai referensi utama bagi pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional.