BPS Cilegon Ungkap Metodologi Survei Pengangguran dan Klasifikasi Pekerjaan

SAREKAT – CILEGON, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon memberikan penjelasan terkait definisi pengangguran serta metodologi yang digunakan dalam penghitungan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Menurut BPS, pengangguran adalah mereka yang berada pada usia angkatan kerja (15 tahun ke atas) dan tidak memiliki pekerjaan, serta sedang aktif mencari pekerjaan. Kategori pengangguran juga mencakup mereka yang sedang mempersiapkan usaha, mereka yang sudah diterima bekerja namun belum mulai bekerja, serta mereka yang memiliki usaha tetapi usahanya belum berjalan.

Selain itu, terdapat kategori pengangguran karena putus asa, yaitu individu yang tidak lagi mencari pekerjaan karena sudah berulang kali gagal mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Metodologi Survei

Untuk menghitung angka pengangguran, BPS menggunakan metode survei lapangan berbasis blok sensus. Seluruh wilayah Kota Cilegon dibagi ke dalam blok-blok sensus, baik yang mencakup wilayah RT maupun wilayah khusus seperti kawasan industri.

Pada tahun sebelumnya, BPS Kota Cilegon mengambil sampel dari sekitar 60 blok sensus. Prosesnya dimulai dengan pemutakhiran data penduduk di setiap blok sensus, termasuk mereka yang memiliki KTP Cilegon maupun penduduk yang sudah tinggal minimal satu tahun atau berniat menetap lebih dari satu tahun di Cilegon.

Setelah data mutakhir diperoleh, BPS memilih sampel rumah tangga untuk diwawancarai. Dari setiap blok sensus, sekitar 10 rumah tangga dijadikan responden dan diberikan kuesioner lengkap terkait pekerjaan untuk menghitung TPT.

Klasifikasi Lapangan Pekerjaan

Selain menghitung TPT, BPS juga mengklasifikasikan sektor pekerjaan di Cilegon ke dalam tiga kategori utama, yaitu:

1. Pertanian

2. Industri

3. Jasa

Namun, karena keterbatasan sampel, hasil pengelompokan ini hanya bersifat umum.