Kilas

Bosan Jadi Budak Smartphone, Banyak Orang Pilih Teknologi Sederhana

SAREKAT – KILAS, Di tengah era notifikasi tanpa henti, semakin banyak orang dewasa yang mengambil langkah radikal: mengganti smartphone canggih mereka dengan “dumbphone”, ponsel sederhana yang hanya mampu melakukan panggilan, SMS, dan sedikit fitur dasar lain.

Keputusan ini bukan sekadar tren nostalgia, melainkan bentuk perlawanan terhadap jebakan dopamin yang diciptakan media sosial dan aplikasi hiburan. Platform digital sengaja dirancang agar pengguna terus menggulir layar tanpa henti, menciptakan pola perilaku adiktif yang menggerus fokus, waktu, bahkan kesehatan mental.

Menurut laporan pengguna jangka panjang, peralihan ini membawa perubahan drastis. Waktu layar yang sebelumnya bisa menembus sembilan jam sehari turun menjadi sekitar dua puluh menit. “Saya merasa lebih tenang, tidur lebih nyenyak, dan tidak lagi gelisah karena FOMO,” kata salah satu pengguna.

Namun, fenomena ini juga memunculkan pertanyaan besar: mengapa kita sampai harus melucuti teknologi agar bisa hidup normal? Bukankah seharusnya teknologi mempermudah hidup, bukan menjerat kita?

Dalam dunia yang semakin digital, pilihan kembali ke teknologi sederhana bukan sekadar tren, melainkan bentuk protes terhadap budaya hiper-koneksi yang melelahkan.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *