Aktual

Fenomena Lama: Sarjana Jadi ART, Sopir, dan Security, Cermin Krisis Ketenagakerjaan

SAREKAT – AKTUAL, Fenomena lulusan sarjana (S1) yang banting setir menjadi asisten rumah tangga (ART), sopir pribadi, hingga petugas keamanan (security) kini makin mencuat ke permukaan. Meski tampak seperti gejala baru, para pengamat menyebut kondisi ini sejatinya sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.

Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, menegaskan bahwa gejala overeducation atau ketimpangan antara pendidikan dan jenis pekerjaan sudah berlangsung sejak awal 1990-an.

“Fenomena ini sebenarnya nggak baru di Indonesia. Sejak saya mulai bekerja tahun 1995, saya sudah ketemu security yang lulusan S2. Serius. Waktu itu saya kerja di perusahaan minyak, dan salah satu petugas keamanannya lulusan sastra Inggris UGM,” ujar Ivan kepada awak media.

Menurut Ivan, situasi ini mencerminkan adanya ketidakseimbangan serius dalam sistem ketenagakerjaan nasional, di mana ijazah tidak lagi menjadi jaminan mendapatkan pekerjaan layak sesuai bidang dan jenjang pendidikan.

“Ini bukan soal rendahnya daya saing individu. Banyak dari mereka justru punya soft skill yang baik. Tapi kalau lapangan kerja nggak tersedia, mau bagaimana lagi?” tambahnya.

ISPI mendorong adanya reformasi mendalam dalam kebijakan ketenagakerjaan, termasuk penyelarasan antara kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri serta penciptaan lapangan kerja baru yang lebih produktif dan sesuai kompetensi.

Fenomena ini menjadi cermin keras bagi dunia pendidikan dan ketenagakerjaan nasional. Kuliah bertahun-tahun tak lagi cukup menjamin jalan menuju masa depan yang mapan. Yang dibutuhkan bukan hanya gelar, tapi juga ekosistem kerja yang adil dan inklusif.

Admin Sarekat

Menghidupkan Suara Yang Tersekat di antara suara lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *